Minggu, 21 Desember 2014

Pantai Batu Kukumbung, Cidaun

Obyek Wisata pantai Batu Kukumbung, Cidaun

LOKASI BATU KUKUMBUNG 

Banyaknya pantai-pantai di wilayah selatan Jawa yang memiliki potensi wisata yang penuh pesona yang indah yang belum terjamah oleh pengembengan pemerintah seperti layaknya pantai-pantai yang sudah terkenal dan mempunyai wistawan yang bayak, seperti, Pangandaran dan Pelabuhan Ratu sukabumi yang memiliki nilai jual tersendiri,

Salah satunya Pantai Batu Kukumbung yang terletak di Kampung Cigebang, Desa Karangwangi, Kecamatan Cidaun, Cianjur. Jaraknya kira 16 KM dr kota cidaun Dimana pantai tersebut memiliki pesona tersendiri selain pinggiran pantai yang mempesona. 

Disepanjang pantai tersebut, terdapat artepak-artepak bersejarah yang diperkirakan berusia ratusan tahun dan tersebar di sepanjang pantai itu. Bahkan disalah satu lokasi dekat batu kukumbung ditemukan makam yang diperkirakan tempat bersemayamnya Prabu Kian Santang, layak dijadikan tempat wisata religi dan beberapa penemuan lainnya yang diperkirakan peninggalan Kerajaan Padjajaran. 

 Pantai ini sementara ini baru dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mencari tambahan uang dengan cara menambang pasir besi yang memiliki kualitas bagus dan tempat menangkap ikan secara tradisional. Banyak yang bisa dieksplor di Pantai Batu Kukumbung ini, dari segi Wisata pantai yang sangat indah untuk bisa menikmati terbenamnya matahari disore hari berjemur kaya bule-bule seperti di pantai kuta bali, bisa menikmati ikan bakar, yang di sediakan di warung yang ada disekitar, membeli lobster. 

lokasi pantai yang berjarak empat kilometer dari kota Kecamatan Cidaun ke arah Selatan, saat ini telah memiliki akses jalan yang dapat disebut layak, meskipun belum diaspal. Beberapa waktu lalu, ungkap dia, atas keinginan masyarakat sekitar, untuk mengangkat wisata bahari di Cianjur Selatan, khususnya Batu Kukumbung, dibentuklah Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar). Dimana para pengurus dibantu masyarakat sekitar, secara swadaya dan bergotong royong, mulai melakukan penataan, baik akses menuju lokasi hingga penataan di sepanjang pantai. 
 Selain Pemandangan indah pantai ini dengan batu karang yang banyak tersebar di sepanjang pantai, tetapi ada juga wisata religi dan sejarah, dapat digali di kawasan ini karena ditemukanya peninggalan sejarah yang terdapat di sepanjang pantai, berupa tembok dan batu berundak yang diperkirakan sisa benteng pada jaman penjajahan.
 pesona Batu Kukumbung, telah tersebar ke berbagai daerah dan cukup mengundang wisatawan domestik dan macanegara. setiap minggunya pantai ini, ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah seperti Sumatera, Jawa dan wisatawan mancanegara, seperti Korea, Jepang dan Belanda. 
Harapan kedepanya, Lebih mendapatkan penataan dari pemerintah, guna mengangkat taraf ekonomi masyarakat dan memajukan pembangunan di wilayah selatan,

 Jalur yang Bisa di tempuh 
1. Tempat ini Bisa ditempuh dari arah cianjur melewati sindangbarang menyusuri jalur lintas selatan yang kondisinya semakin membaik.
 2. Kemudian bisa di tempuh dari kota bandung melalui jalur bandung selatan Soreang –ciwidey Bisa memakai Angkutan umum Sampai Cidaun- 
 3. Bisa juga di tempuh Dari bandung memakia jalur pangalengan –talegong cisewu kabupaten garut selatan sampai ranca buaya kearah barat melalui jalan lintas selatan. 
4. Bisa juga ditempuh dari Garut Terminal Guntur Melalui Jalur Pamempek Melewati jalan lintas –ranca buaya kebarat sampai cidaun. 
5. Bisa ditempuh dari garut- bumbulang -keranca buaya cidaun. 

Legenda Batu Kukumbung 

Batu kukumbang adalah sebuah hamparan batu Karang besar Yang dikelilingi Batu-batu mirip kursi [ mirip kukumbung] untuk melakukan sunat pada jaman dulu. Di pinggir batu itu ada tapak kaki Yang Sebela kiri besar [bukan ukuran manusia biasa saat ini] Yang sebelah kanan ukuranya sama dengan kaki manusia saat ini barada diatas batu kecil sebelahnya batu kukumbung tersebut. 
 Konon, batu kukumbung itu tempat yang akan digunakan untuk mensunat Prabu Siliwangi, saat itu sang prabu menjauh/nembus bumi untuk menghindari anaknya yang bernama Kian santang, karena menolak untuk di sunat ketika mau Islamkan. Di sana prabu siliwangi menghilang. 
 Inilah Kisahya setelah Prabu Kian Santang Berkelana /Mengembara/ kemana dan berguru untuk mencapai kedigjayaan ilmu yang tertinggi yang ada di alam jagad raya Mengantarkannya ke tanah suci Mekah, yang mengantarkanya pada untuk memeluk islam dan mendalamai keislaman serta menyebarkanya pada daerah tatar sunda. Maka kembalilah Sang prabu kiansantang ke Pajajaran tatar sunda hendak menyampaikan kabar baik (Islam) kepada masyarakat Jawa termasuk ayahhandanya Prabu Siliwangi yang terkenal sakti mandra guna. 
 Dalam Kisahnya  sang Prabu Siliwangi menolak ajaran islam tersebut karena Gengsi harus mengikuti Ajaran anaknya apalagi harus di sunat oleh anaknya sendiri, maka prabu siliwangi Marah memirintahkan Perlawanann Sehingga terjadi pertarungan hebat dengan para ponggawa dan pendekar-pendekar sakti mandraguna Pajajaran di berbagai tempat (pindah pindah tempat). Bagi Kian Santang sangatlah mudah mengalahkan mereka. 
hingga akhirnya Kian Santang berhadapan dengan ayahandanya sendiri, Prabu Siliwangi. Sang Prabu Siliwangi memilih menghindari anaknya dan menghilang dalam kesenyapan, Kian Santang terus berusaha mencari ayahandanya hingga ke Cidaun pesisir pantai Jayanti Cianjur, bertemulah mereka disana, Dan Dibatu kukumbung tersebut rencanya prabu kian santang mau mensunat ayahnya (Prabu Siliwangi) yang marah ketika itu menghentakkan kaki kirinya diatas batu besar dan kemudian lenyap ditelan bumi. Di sana prabu siliwangi menghilang. Batu itu Meninggal kan Tapak Kaki Kiri yang besar Tidak seperti Kaki orang biasa Saat ini, Pada batu besar kukumbung tersebut. Di sebelahnya Ada batu karang kecil tapak kaki kanannya yang berukuran manusia normal saat ini. 
Salah satu Istana Kerajaan Pajajaran ditepi pesisir cianjur tersebut juga tiba-tiba lenyap tak berbekas. untuk hutan/istana tempat Prabu Siliwangi menghilangkan diri lebih dikenal dengan nama (hutan) leuweung sancang dan batu pijakan Prabu Siliwangi disebut Batu Kukumbung.

Saat ini tapak kaki tersebut juga Rusak oleh tangang-tangan jahil  pengunjung (perusak) yang mencari kekuatan /kesaktian. Sehingga membidamit Dan memahat Tapak kaki tersebut, Kejadianya Pada tahun 2000 an Menurut masyarakat sekitar. Harapanya sekarang kita sebagai generasi saat ini harus bisa menjaga peninggalan –peninggalan yang masih ad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar